
Kepopuleran penggemar Borussia Dortmund, yang terkenal dengan semangat dan dedikasi mereka yang membara, baru-baru ini mencuat ke permukaan berita usai duel Liga Champions mereka melawan Newcastle United. Dalam pertandingan ini, di luar aksi seru di lapangan, sebuah protes simbolis yang dilakukan oleh penggemar Dortmund menjadi sorotan.
Daftar Isi Konten
Pendukung Dortmund Menyuarakan Kritik ke UEFA

Di tengah pertandingan yang diadu ketat yang membuat Newcastle United harus menelan kekalahan 2-0 dari Borussia Dortmund, sebuah pesan tajam dari pendukung setia Dortmund begitu mencolok. Sebuah spanduk yang ditampilkan oleh ‘Yellow Wall’, kelompok penggemar termegah Dortmund, menantang UEFA—sebuah tindakan berani yang mencerminkan frustrasi mereka terhadap reformasi Liga Champions yang akan mengubah kompetisi musim depan.
Spanduk tersebut memaparkan pernyataan tegas: “Kalian tidak peduli tentang olahraga. Yang kalian pedulikan adalah uang!”. Ini bukan sekadar slogan; ini adalah ekspresi kuat tidak setuju dari penggemar Dortmund terhadap reformasi yang akan diimplementasikan UEFA. Reformasi tersebut, pada dasarnya, akan membentuk Liga Champions menjadi tahap grup ala Swiss, yang kemungkinan akan memberikan liga-liga besar lebih banyak tempat di kompetisi paling bergengsi di Eropa.
Untuk menegaskan sikap mereka, penggemar Dortmund melemparkan serpihan seperti bola tenis dan potongan kartu yang dibentuk menyerupai batangan emas ke lapangan.
Penggemar Jerman: Tak Asing dengan Spanduk Protes

Saat dunia memperhatikan protes dari penggemar Dortmund, mungkin patut diingat bahwa penggemar sepak bola Jerman tidak asing dengan pesan kuat melalui spanduk. Sebagai contoh, Liga Champions musim lalu melihat penggemar Bayern Munich membawa spanduk yang menarik ke pertandingan tandang mereka melawan Manchester City, yang berbunyi “Glazers, Sheikh Mansour, semua autokrat keluar! Sepak bola milik rakyat”.
Wawasan Baru tentang Era Protes dalam Sepak Bola
Meski kekalahan signifikan Newcastle United oleh Borussia Dortmund mendapatkan beberapa sorotan, ada cerita lain yang muncul: perbedaan besar antara budaya penggemar Inggris dan Jerman. Tanpa diragukan, sepak bola, di luar pertandingan serunya, memberikan wawasan tentang komunitas di seluruh dunia. Seiring popularitas taktik protes berani semacam ini di kalangan penggemar, perhatian lebih dekat pada pesan-pesan ini bisa mengungkap sentimen yang lebih luas yang ada di kalangan penggemar sepak bola di seluruh dunia.
Saat UEFA bersiap untuk merombak Liga Champions, penggemar sepak bola akan mengamati dengan seksama. Pertanyaan sedang menggantung, dengan masalah utamanya adalah ini: Bagaimana badan pengatur akan menyeimbangkan kepentingan dunia sepak bola modern yang berorientasi finansial dengan esensi kompetitif kaya dari olahraga tersebut dan basis penggemar yang sangat bersemangat?
Penggemar Borussia Dortmund, yang Yellow Wall ikoniknya terus mencerminkan denyut nadi fandom sepak bola, tentunya telah menyuarakan pendapat mereka dalam dialog yang tak pernah berakhir ini.