in ,

10 Monster Terbaik yang Pernah diciptakan Pep Guardiola

10 Moneter Terbaik Ciptaan Pep Guardiola
10 Moneter Terbaik Ciptaan Pep Guardiola

Kelihaian Pep Guardiola untuk selalu melahirkan monster demi memaksimalkan produktivitas skuad yang ia tukangi sudah sangat tersohor di dunia sepakbola. Banyak hasil tangannya yang menjadi bukti betapa jeniusnya pelatih asal Spanyol ini. Pengaruhnya terhadap perkembangan seni sepakbola modern telah diakui dimana-mana.

Dan untuk itu, kali ini kami akan membahas 10 monster yang berhasil diramu Guardiola dan menjadi momok jagat sepakbola.

1. Erling Haaland

Didaftar pertama, ada nama yang saat ini paling disorot sejagat sepakbola nih sob. Meski bukan Guardiola lah yang pertama kali menemukan bakatnya, Namun di tangan dingin Pep lah, Haaland mencapai evolusi terbaiknya sebagai mesin pembunuh massal.

Semenjak berseragam Manchester City, rasio ketajaman Haaland mencapai 1,75 gol per partai, jauh lebih tinggi dibanding rata-rata 0,96 golnya tahun lalu saat masih membela Borussia Dortmund.

Atas dampak signifikan tersebut, Haaland mengaku senang dilatih oleh sosok yang memiliki satu pemikiran dengannya sebagai maniak yang ingin terus berkembang.

“Menurut saya, Guardiola itu seperti maniak sepakbola, sama seperti saya. Kami sama-sama menyukai sepakbola,” 

“dia memikirkan segala hal terkait olahraga ini dan bagaimana kamu memperbaiki diri, ini yang saya suka darinya.”

Pep Guardiola, pelatih Manchester City

2. Kevin De Druyne

Sejak awal kedatangan Guardiola ke Etihad Stadium, De Bruyne menjadi satu-satunya Monster yang masih ia Pelihara hingga saat ini. Peremajaan Skuad yang terus dilakukan Guardiola tak mampu mengusik posisi De Bruyne selaku jendral lapangan yang telah mencetak 87 gol serta 132 Assist.

Potensi Kevin yang semakin terasah tatkala dibesut Guardiola, menjadikannya sebagai pemain terbaik dunia di posisinya. Seperti yang dikatakan David James, mantan kiper Liverpool.

“Dia bergerak bebas di lapangan, sehingga memudahkan Man City untuk mencetak gol. Di era modern ini, Anda tidak akan menemukan gelandang yang lebih baik dari Kevin De Bruyne,”

“De Bruyne juga bermain untuk tim terbaik di Inggris.. Maka ketika De Bruyne ada di sana, dia terlihat luar biasa.”

David James, mantan kiper Liverpool

3. Jhosua Kimmich

Status Kimmich sebagai salah satu gelandang bertahan terbaik dunia saat ini, tak lepas dari kejelian mata seorang Guardiola yang mampu menerawang bakat seseorang. Berkat tangan dingin nya, Kimmich yang awalnya bermain pada Divisi Dua Liga Jerman. Kini bertransformasi menjadi seorang Versatile yang serba bisa mengisi berbagai posisi di atas lapangan.

Kimmich mengungkapkan :

“Saya harus banyak berterima kasih kepadanya. Dia membawa saya dari divisi dua dan membiarkan saya bersinar di Bundesliga.”

“Saya selalu menyukai setiap sesi latihan bersama Pep. Dia selalu menuntut para pemainnya untuk tampil sempurna dan dan selalu memperhatikan banyak hal kecil. Selain itu, ia juga memainkan saya di posisi berbeda dan membuat saya menjadi pemain yang bisa memainkan peran berbeda,”

Jhosua Kimmich, gelandang Bayern Munchen

4. Phill Foden

Jika Joshua Kimmich adalah anak emas Guardiola di Bayern Munchen, maka Foden adalah temuan terhebatnya kala menukangi Manchester City.

Kegemilangan Foden yang pertama kali diperkenalkan pada ajang Liga Champions saat City menghadapi Feyenoord di tahun 2017. Sanggup menghancurkan Rekor Lionel Messi sebagai pemain termuda yang mampu menorehkan 50 gol di bawah asuhan Guardiola.

Dilansir dari Opta, Foden menorehkan rekor tersebut pada usia 22 tahun 127 hari. Mengalahkan Lionel Messi, yang mencetak 50 gol saat berusia 22 tahun. 164 hari di bawah kepemimpinan Pep Guardiola saat membela Barcelona.

5. David Villa

Di bawah kendali Guardiola, David Villa yang didatangkan dari Valencia, menjadi andalan lini depan Barcelona bersama Lionel Messi dan Pedro. Trio ini pun menjelma menjadi kombinasi paling mematikan sejagat Eropa, hingga akhirnya mampu menyabet gelar treble pada tahun 2011 silam.

Peran ujung Tombak yang Villa mainkan untuk Blaugrana dinilai sebagai perpaduan paling pas untuk corak Tiki Taka arahan Guardiola. Hal ini dibenarkan langsung oleh Johan Cruyff, bapak pendiri filosofi permainan khas Barcelona.

“David Villa di Barcelona tidak hanya untuk menyelesaikan laga. Ia  identik dengan kedalaman. Itu artinya, dia selalu siap membuka garis umpan, menarik pemain lawan, dan membuka ruang untuk pemain lain,”

Johan Cruyff, Legenda FC Barcelona

6. Thiago Alcantara

Walaupun kini memperkuat Liverpool yang notabene merupakan Rival City. Nyatanya, Thiago adalah satu-satunya pemain yang selalu mengikuti Guardiola di tujuh tahun pertama karirnya sebagai pelatih profesional.

Setelah diorbitkan langsung untuk publik Camp Nou pada tahun 2009 silam, Thiago dibawa Guardiola ke Bayern Munchen dengan status pembelian prioritas. Di Allianz Arena, ia langsung menjadi salah satu Kunci utama Die Roten merajai  Liga Jerman berkat kejeniusannya dalam sepakbola. 

Adapun bagi pep, Thiago merupakan pemain dengan mentalitas istimewa yang tak akan gentar dengan situasi apapun.

“Thiago punya kualitas yang sangat bagus, terutama soal mentalnya,”

“Dia berpikir semuanya mungkin, maka dia tidak mempunyai rasa takut,”

Pep Guardiola

7. Sergio Busquest

Gelandang bertahan milik Barcelona ini berhasil membuat Guardiola tergila-gila akan visi permainannya sejak masih bermain di Barca B. Busquets adalah pengatur ritme kasat mata yang menjadi jembatan antara baris pertahanan dan lini tengah dengan sangat rapi.

Pada awal kemunculannya di skuad utama Blaugrana, busquets mampu menyingkirkan Yaya Toure yang sebelumnya di Plot sebagai Gelandang jangkar. Bahkan kualitasnya diakui oleh Xavi Hernandez, otak permainan Barcelona di atas lapangan. Menurutnya, kegemilangan yang diperoleh Barca tak akan maksimal tanpa peran Busquets didalamnya.

“Tanpa Busquets, kami tidak akan bisa meraih apa yang telah kami raih. Dia pemain luar biasa yang tidak pernah salah. Dia pemain yang sangat hebat dalam satu dua sentuhan,”

Xavi Hernandez, pelatih FC Barcelona

8. Andres Iniesta

Bersama Xavi dan Busquets, Iniesta menjadi Monster berwajah polos yang menusuk pori-pori permainan lawan lewat aksi lembutnya mengalirkan bola. Tak hanya itu, keahliannya dalam hal ofensif mampu membuka ruang bagi rekannya di lini serang, sehingga proses terciptanya Goal lebih mudah dikreasikan.

Dibawah asuhan Guardiola, Iniesta mampu menorehkan 23 gol dan 53 Assist dalam kurun waktu 4 tahun. Dan pada periode ini, Iniesta menemukan bentuk permainan terbaiknya tak hanya di level Klub, ia juga menularkan Magisnya untuk Timnas Spanyol hingga berhasil mempersembahkan 2 piala Euro dan satu Trofi Piala dunia.

9. Robert Lewandowski

Semenjak bergabung dengan Barcelona, Lewandowski sama sekali tak menemukan masalah untuk langsung nyetel dengan gaya permainan Barcelona. Hal ini tentunya tak terlepas dari peran pep Guardiola yang mendatangkan Lewy dari Borussia Dortmund saat masih melatih Munchen di tahun 2014 silam.

Dan ternyata, kabar tersebut pun dibenarkan oleh Lewandowski sendiri, meski sempat digembleng oleh pelatih hebat Jurgen Klopp, Lewy mengaku semakin matang setelah digembleng Guardiola.

“Dia mengajari saya untuk melihat sepakbola dari sudut pandang lain. Memahami sepakbola dari gerakan-gerakan, strategi, bagaimana memainkan sepakbola berdasarkan taktik-taktik,”

“Setelah bermain dengan Guardiola, saya melihat sepakbola dengan cara berbeda. Saya bisa melihat sepakbola dari luar, dari sudut pandang lain,”

Lewandowksi

10. Lionel Messi

Proses membimbing La Pulga menjadi Monster yang sangat mematikan dalam sejarah Sepakola, harus dilalui Guardiola dengan mengorbankan Striker-striker ganas lainnya seperti Thierry Henry, Ibrahimovic dan Samuel Eto’o. Namun pengorbanan itu tak berujung sia-sia, nyatanya Messi mampu menjadi tulang punggung atas gemilangnya kejayaan yang dirasakan Barcelona dulu.

Bahkan sampai saat ini, Guardiola terus memuji dan mengungkit nama Messi di kesebelasan lain yang ia tukangi.

“Apakah Anda tahu mengapa Messi adalah pemain terbaik yang pernah Saya lihat sepanjang hidup saya? Karena dia adalah pesaing berat, dia binatang,” 

Pep Guardiola

Ujar pep yang seolah tak sudi jika mantan Murid terbaiknya itu disandingkan dengan pemain manapun dimuka bumi ini.

===

Nah sobat GLNEWS, Bagaimana pendapat kamu?

Ada lagi ga monster lebih ganas yang berhasil diciptakan Pep Guardiola? Kalau ada, komen dibawah yaa. Terima kasih dan salam olahraga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Comments

Selebrasi Arsenal

9 Kunci Arteta Berhasil Bawa Arsenal Dominasi Liga Inggris Saat ini

Fakta Rekor Cristiano Ronaldo

7 Fakta Menarik di Balik Torehan 700 GOL Cristiano Ronaldo