GL NEWS – Performa Manchester United pada musim ini bisa dikatakan sangat mengecewakan, bagaimana tidak karena meski memiliki banyak pemain bintang, namun Setan Merah gagal memberikan permainan terbaik di setiap pertandingan.
Hal yang akhirnya membuat David De Gea menganggap bila Manchester United pada musim ini mendapatkan sebuah kutukan, karena dirinya merasa sejak kepergian Sir Alex Ferguson pada tahun 2013 lalu, performa dari United tak kunjung membaik.
Lantas bagaimana keadaan itu bisa terjadi? Dan untuk itu, inilah kutukan yang dirasakan oleh David De gea selepas kepergian Sir Alex Ferguson.
Kutukan Yang Dirasakan DAvid De Gea Usai Kepergian Sir Alex Ferguson
Ya..David De Gea adalah salah satu pemain Manchester United yang pernah merasakan tangan dingin pelatih Sir Alex Ferguson. Dimana itu dirasakan oleh kiper asal Spanyol tersebut selama dua musim.
Dan dalam kurun waktu tersebut, David De Gea akhirnya merasakan bagaimana rasanya menjadi juara Premier League. Itu terjadi disaat masa-masa akhir Sir Alex Ferguson menjadi juru latih Setan Merah.
Namun semenjak Sir Alex pergi, David De Gea belum pernah lagi menjuarai Premier League, karena usaha The Reds Devil di setiap musimnya selalu gagal, mengingat tim-tim seperti Manchester City hingga Chelsea terlalu perkasa untuk di lawan.
Hal yang akhirnya membuat De Gea bingung, padahal menurutnya skuad Manchester United tidak buruk-buruk amat, bahkan bisa dikatakan bertabur bintang, mengingat di setiap musimnya, pasti ada saja pemain yang didatangkan.
Bahkan situasi tersebut sampai membuat mantan kiper Atletico Madrid itu frustasi dan menilai bila Manchester United saat ini tengah mendapatkan kutukan dari seseorang. Dimana itu dikatakan oleh De Gea pada sebuah interviewnya dengan media El Pais.
“Saya pikir seseorang mengutuk kami atau semacamnya. Yang benar adalah saya tidak tahu dengan apa yang terjadi. Saya betul-betul tidak tahu. Banyak yang bertanya kepada saya dan kami membicarakannya bersama rekan satu tim dan kami hanya mengatakan ‘kami tidak tahu apa yang terjadi’,”
“Kami seharusnya bersaing untuk mendapatkan lebih banyak trofi, gelar yang lebih besar tetapi saya tidak tahu mengapa tim ini tidak berfungsi,”
Kata De Gea pada El Pais
David De Gea Menagis di Ruang Ganti
Apa yang dialami oleh David De Gea tentu sangat kontras sekali dengan masa dirinya dilatih oleh Sir Alex Ferguson. Bahkan kiper berusia 31 tahun itu pernah sampai menangis ketika kalah dalam partai final Europa League.
Dimana itu terjadi pada musim lalu, saat De Gea menjadi pemain yang dikambing hitamkan waktu gagal menjadi algojo terakhir Manchester United di babak adu penalti. Namun beruntung, seusai laga, De Gea mendapatkan hiburan dari Sir Alex Ferguson.
Tapi tetap saja, momen itu masih membekas di benak De Gea, karena baginya itu adalah salah satu kutukan yang diterima oleh Manchester United.
Dan momen yang diterima oleh De Gea terus terjadi sampai saat ini ketika Manchester United belum pernah juara lagi. Bahkan piala yang seharusnya mudah didapatkan seperti Piala Liga dan FA, mereka tetap saja tak mampu meraihnya.
Kini tantangan bagi seluruh elemen Manchester United, apakah mereka mampu lepas dari bayang-bayang kutukan yang diucapkan oleh De Gea. Tapi jika melihat pada musim ini, tampaknya hal itu sulit untuk di lakukan.
Tapi di sepakbola semua bisa terjadi, dan semoga tim tersukses di tanah Inggris ini bisa kembali ke bentuk performa terbaiknya, supaya dapat kembali bersaing dengan tim-tim macam Manchester City, Liverpool hingga Chelsea.
Jadi itulah kutukan yang dirasakan oleh David De gea selepas Manchester United ditinggal pergi oleh Sir Alex Ferguson.